Memanfaatkan Energi Sisa Putaran Motor Listrik pada Kendaraan Listrik melalui Pengereman
Memanfaatkan Energi Sisa Putaran Motor Listrik pada Kendaraan Listrik melalui Pengereman
https://www.tomsfordstore.com
Ketersediaan bahan bakar fosil yang kian menipis
menyebabkan terjadinya kelangkaan serta kenaikan harga bahan bakar minyak. Masyarakat
khususnya di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari sangat bergantung pada BBM, contohnya
pada sarana transportasi. Dalam
rangka mengatasi permasalahan bahan bakar minyak dan pencemaran lingkungan, industri otomotif mengembangkan kendaraan
listrik. Pada teknologi konvensional, kendaraan listrik masih menggunakan
pengereman mekanik untuk menurunkan kecepatan kendaraan. Namun, kerugian yang ditimbulkan oleh
pengereman mekanik adalah penggantian kampas rem yang kerap kali harus
dilakukan, serta terbuang energi kinetik menjadi panas akibat gesekan dari
piringan dan kampas rem.
Perkembangan teknologi kendaraan listrik saat
ini terkonsentrasi pada upaya untuk meningkatkan efisiensi energi listrik pada
baterai melalui pengereman kendaraan listrik. Pengereman regeneratif menjadi
salah satu model sistem pengereman yang dapat meningkatkan efisiensi kendaraan
listrik. Sistem pengereman regeneratif merupakan salah satu sistem pengereman dengan memanfaatkan energi kinetik atau sisa putaran motor listrik pada kendaraan listrik selama pengereman menjadi energi listrik yang dapat disimpan pada baterai atau aki.
Salah satu metode pada pengereman regeneratif yaitu dengan metode switching. metode switching bertujuan untuk mengubah fungsi motor listrik yang awalnya berfungsi menjadi penggerak kendaraan kemudian berubah menjadi generator. Tegangan dari motor listrik masih berupa tegangan AC, maka perlu adanya rectifier tiga fasa untuk menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC agar bisa digunakan untuk mengisi baterai. namun, tegangan DC yang dihasilkan tidak stabil karena sisa putaran motor listrik berubah-ubah. semakin cepat sisa putarannya maka semakin besar tegangan yang dihasilkan, begitupun sebaliknya. pengisian tegangan ke baterai dibutuhkan tegangan diatas tegangan baterai, misal baterai 12 volt maka untuk dapat mengisi baterai tersebut membutuhkan tegangan sekitar 14 volt. karena tegangan dari motor listrik tidak stabil, maka diperlukan rangkaian yang dapat menstabilkan tegangan dan menaikkan atau menurunkan tegangan, yaitu dengan menggunakan rangkaian buck boost converter. sehingga tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan untuk mengisi baterai atau aki.
Terima kasih sudah mengunjungi blog ini, tulisan ini hanya untuk berbagi pengetahuan penulis mengenai sistem pengereman regeneratif pada kendaraan listrik.
Komentar
Posting Komentar